Belajar Smart dengan Mind Map


 1.      Definisi

Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakkan pikiran-pikiran kita. Mind map juga sangat sederhana (Buzan, T, 2012: 4). Mind map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak yang dapat membantu kita berfikir, membayangkan, mengingat, dan merencanakan serta memilah informasi (Buzan, T, 2008: 11). Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Mind mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.

Dengan berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Mind Mapping adalah sebagai berikut:    

a)      Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut.  

b)      Mind Map mengembangkan cara pikir divergen, berpikir kreatif.

c)      Mind Map adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat.

d)      mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan. 

2.      Manfaat

Mind map dapat membantu kita dalam banyak hal antara lain menurut Buzan, T (2012: 6) adalah:

a.       Merencana

b.      Berkomunikasi

c.       Menjadi lebih kreatif

d.      Menghemat waktu

e.       Menyelesaikan masalah

f.        Memusatkan perhatian

g.      Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

h.      Mengingat dengan lebi baik

i.        Belajar lebih cepat dan efisien

j.        Melihat gambar keseluruhan

k.      Menyelamatkan pohon

Sedangkan menurut Michael michalko (2009), mind map akan:

a.       Mengaktifkan seluruh otak

b.      Membereskan akal dari kekusutan mental

c.       Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

d.      Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah

e.       Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

f.        Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya

g.      Menyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Dalam bukunya yang lain, Buzan, T (2008: 53), menyatakan:

a.       Kita dapat menggunakan mind map untuk mengingat sebuah adegan di dalam buku yang sedang kita baca

b.      Kita dapat menggukan mind map untuk memilah dan mengingat tema-tema di dalam informasi

c.       Kita dapat menggukan mind map untuk merencanakan suatu proyek penulisan kreatif atau sebuah karangan

d.      Kita dapat menggukan mind map untukmenyusun dan mengingat fakta-fakta

e.       Kita dapat menggunakan mind map untuk mencatat ketika kita mengulang pelajaran

 

3.      Langkah-langkah membuat Mindmap

Buzan, T. (2012: 15) mengemukakan tujuh langkah dalam menyususn mindmap adalah sebagai berikut:

1)        Memulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Hal ini dilakukan karena memulai dari tengah akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar kesegala arah dan untuk mengungkapkannya dengan lebih bebas dan alami.

2)        Menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Hal ini dilakukan karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat menjadi tetap focus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak.

3)        Menggunakan warna. Hal ini dilakukan karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mindmap lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

4)        Hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke cabang tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Hal ini dilakukan karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang, akan lebih mudang mengerti dan mengingat. Penghubugan cabang-cabang utama akanmenciptakan dan menetapkan struktur dasar dan arsitektur pikiran. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama.

5)        Membuat garis hubung yang melengkung, buakan garis lurus. Hal ini dilakukan karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

6)        Menggunakan satu kata kunciuntuk setiap garis. Hal ini dlakukan karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mindmap. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan lebih bisa memicu ide dan pikiran baru.

7)        Menggunakan  gambar. Hal ini dilakukan karena seperti pada gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi bila hanya mempunyai 10 gambar di dalam mindmap, setara dengan 10.000 catatan.

 

Daftar Pustaka

Buzan, T. (2008). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Buzan, T. (2012). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Michalko, M. (2009). Tinker Toys. Bandung: Mizan Media Utama.

Purwanto, A.J. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Matematika SMK Berbasis Mind Map. Tesis : Universitas PGRI Adibuana Surabaya

 

 

Anda mungkin menyukai postingan ini:

4 komentar: