Peserta didik merupakan objek pembelajaran utama di sekolah. Kesuksesan
peserta didik dalam belajar, tentu menjadi tanggung jawab semua pihak terkait
seperti guru, lingkungan, orang tua, teman, dan sebagainya.
Sebagai guru, Kita tidak bisa menghalau faktor di luar kewenangan Kita.
Oleh karena itu, Kita harus terus berupaya agar peserta didik bisa mendapatkan
pengetahuan serta menerapkannya dalam kehidupan.
Jika peserta didik sudah tidak bisa diberi pembelajaran satu arah, Kita
bisa mencoba pembelajaran yang sifatnya membangun atau konstruktivisme, yaitu
mereka diminta untuk bereksplorasi dengan media dan bahan ajar yang ada dan
aktif untuk menggali informasi di dalamnya. Lantas, seperti apa teori belajar
konstruktivisme itu?
Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan
kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Mengapa
demikian?
Kegiatan
membangun bisa memacu peserta didik untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya
akan meningkat. Lantas, bagaimana pengertian teori konstruktivisme menurut para
ahli?
1. Hill
Tindakan
mencipta suatu makna dari apa yang sudah dipelajari seseorang.
2. Shymansky
Aktivitas yang
aktif, ketika peserta didik melatih sendiri pengetahuannya, mencari tahu apa
yang sudah dipelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide baru
dengan kerangka berpikir sendiri.
3. Karli dan Margareta
Proses belajar
yang diawali dengan adanya konflik kognitif, sehingga akhirnya pengetahuan
dibangun sendiri oleh peserta didik lewat pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan sekitarnya.
4. Tobin dan Timmons
Pembelajaran
berlandaskan pandangan konstruktivisme yang harus memperhatikan empat hal,
yakni pengetahuan awal seseorang, belajar lewat pengalaman, interaksi sosial,
dan tingkat kepahaman.
5. Samsul Hadi
Sebuah upaya
membangun tata susunan hidup berbudaya modern.
Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme ini dikembangkan dari teori kognitif.
Adapun tujuan penggunaan teori ini adalah sebagai berikut.
- Membantu peserta didik dalam memahami isi dari
materi pembelajaran.
- Mengasah kemampuan peserta didik untuk selalu
bertanya dan mencari solusi atas pertanyaannya.
- Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
suatu konsep secara komprehensif.
- Mendorong peserta didik untuk menjadi pemikir
aktif.
Langkah-Langkah Teori Belajar Konstruktivisme
Langkah teori
belajar ini diuraikan ke dalam empat tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap pertama
Pada tahap
ini, guru harus bisa memancing peserta didik tentang suatu pokok bahasan atau
konsep, misalnya dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang bersifat clickbait di
kehidupan sehari-hari. Lalu, Kita bisa mulai membangun komunikasi dua arah agar
mereka bersedia memberikan gambaran umumnya.
2. Tahap kedua
Pada tahap
ini, Kita meminta peserta didik untuk mencari solusi atau menyelidiki konsep
yang telah dipaparkan di tahap pertama. Kegiatan tersebut bisa diisi dengan
membaca buku, mencari referensi dari berbagai sumber, atau mengorganisasi
ilmu-ilmu yang relevan. Dengan demikian, mereka bisa memenuhi rasa ingin
tahunya secara mandiri. Dalam hal ini, peran Kita hanya sebagai fasilitator.
3. Tahap ketiga
Tahap ketiga
berisi kegiatan lanjutan dari hasil penyelidikan dan eksplorasi di tahap kedua.
Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk memberikan pemaparan tentang konsep
yang dirumuskan berdasarkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Kita juga bisa
memberikan penguatan berdasarkan keilmuan yang Kita miliki.
4. Tahap keempat
Untuk
mengoptimalkan ketiga tahap sebelumnya, Kita bisa mengondisikan suasana belajar
di kelas menjadi lebih hangat, santun, dan penuh wibawa. Dengan demikian, Kita
bisa mendorong peserta didik untuk bisa menerapkan pemahaman konseptual yang
telah diperolehnya di kehidupan sehari-hari.
Keunggulan Teori Belajar Konstruktivisme
Adapun
keunggulan teori belajar konstruktivisme dibandingkan teori belajar lainnya
adalah sebagai berikut.
- Menuntut keaktifan peserta didik untuk
menemukan pengetahuan berdasarkan kematangan kognitifnya.
- Teori belajar ini fokus pada kesuksesan
peserta didik terhadap sesuatu yang telah ditugaskan.
- Peserta didik dituntut untuk berpikir secara
sistematis, sehingga bisa membangun pengetahuan secara komprehensif.
Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme
Jika Kita
ingin menerapkan teori belajar ini di kelas, perhatikan langkah-langkah
berikut.
- Kita harus mampu membentuk pemikiran peserta
didik bahwa bekerja secara mandiri akan menghasilkan kegiatan belajar yang
lebih bermakna.
- Kembangkan kegiatan inkuiri di semua topik
pembelajaran.
- Memunculkan rasa keingintahuan peserta didik
terhadap suatu permasalahan melalui bertanya.
- Membentuk masyarakat belajar atau belajar
dengan kelompok-kelompok tertentu.
Contoh Teori Belajar Konstruktivisme
Berikut ini
merupakan contoh teori belajar konstruktivisme pada pelajaran Matematika.
Pak Ageng merupakan
seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak Ageng di kelas X memasuki
materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik
bisa mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan
suatu nilai rata-rata, peserta didik diminta mengikuti langkah berikut.
- Menyiapkan beberapa menara blok dengan
beberapa variasi ketinggian.
- Kita bisa meminta peserta didik untuk memotong
beberapa menara blok yang lebih tinggi, sesuai kata hati.
- Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu
tempelkan di menara blok terendah. Lakukan hal tersebut sampai ketinggian
menara bloknya sama.
- Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa
perbedaan variabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar