Bjorka dan Hacker dalam pembelajaran konsep peluang di kelas XII



Saat ini makin maraknya pemberitaan di sosial media (FB, Twitter, Tiktok dan IG) mengenai seorang hacker dengan nickname “Bjorka”. Siapa kah bjorka? Dilansir dari cnbcindonesia.com menyatakan bahwa Bjorka merupakan sosok yang saat ini menghebohkan dunia internet dan membuat pemerintah Indonesia mulai ketar ketir. Bjorka adalah hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Bahkan, Bjorka juga mengklaim telah mengakses dokumen rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden.

Namun kali ini saya tidah ingin bercerita tentang apa, siapa dan bagaimana bjorka sebagai seorang hacker. Kali ini saya ingin bercerita atau sekedar sharing praktik baik pembelajaran matematika dengan kompetensi dasar 3.26 Menentukan peluang kejadian dan 4.26 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian pada siswa kelas XII BDP dengan menggunakan model pembelajaran Focus Group Discussion (FGD) dan mengambil tema bjorka dan hacker.

Tema ini saya ambil setelah melakukan assesmen diagnostik non koqnitif mengenai ketertarikan siswa terhadap sebuah profesi/pekerjaan, ternyata dari 14 siswa kelas XII BDP 10 orang tertarik dengan profesi hacker (menurut saya agak aneh karena jurusan pemasaran tertariknya pada hacker hahahaha). Sedangkan 4 sisanya tidak hadir karena menjabat sebagai pengurus osis yang mendampingi adik kelasnya mengikuti pelatihan PBB di Koramil.

Peluang pada umumnya berarti kesempatan, namun pada matematika, peluang atau probabilitas adalah kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul dari suatu peristiwa. Terkadang kita mengukur sebuah peluang dengan angka, seperti “kemungkinannya sekitar 10%”, atau dengan perkataan, seperti, “ah itu tidak mungkin” atau “itu sudah pasti terjadi” (rumuspintar.com)

Kebanyakan tema yang dibahas dalam konsep peluang sering berkaitan dengan judi, misalnya pelembaran dadu, koin bahkan kartu remi. Namun kami ingin mencoba mengambil tema yang sedang trend saat ini yaitu hacker.

Pembelajaran matematika kali ini berdurasi 4 jam pelajaran dan diawali dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan dengan pengisian daftar hadir. Kemudian kami lanjutkan dengan duduk melingkar (dengan jumlah anggota FGD 10 siswa dan 1 guru). Pembelajaran dilanjutkan dengan melontarkan isu yang sedang ngetren yaitu mengenai serangan hacker bjorka dan resensi film who am I - No System Is Safe yang release tahun 2014. Dari apersepsi tersebut muncul pertanyaan pemantik bagaimana hubungan peluang denga napa yang dilakukan hacker?

Pembelajaran kami lanjutkan dengan kegiatan inti yang mengikuti sintaks model pembelajaran FGD (glints.com) yang meliputi (1) Menentukan moderator, (2) Mempersiapkan grup dan rencana pelaksanaan, (3) Pemaparan topik dan pertanyaan terbuka, (4) Mencatat dan meringkas topik, (5) Mengolah data dan membentuk kesimpulan.

Secara rinci kegiatan pembelajaran berdasarkan sintaks FGD sebagai berikut.

1. Menentukan moderator

Pada sintaks ini guru mengambil alih moderator karena peserta hanya 10 siswa, sehingga hanya terdapat 1 kelompok FGD dengan 11 peserta

2. Mempersiapkan grup dan rencana pelaksanaan

Guru menyiapkan insformasi mengenai bjorka, hacker dan konsep peluang

Siswa menyiapkan buku catatan dan smartphone untuk berselancar mencari informasi

Seluruh anggota FGD duduk di lantai dengan beralaskan karpet (mohon maaf foto tidak disertakan, lupa memfoto karena asyik diskusi)

3. Pemaparan topik dan pertanyaan terbuka

Pemaparan topik diawali oleh moderator dengan membahas bagaimana seorang hacker menganalisa kemungkinan (peluang) sebuah password ATM yang terdiri dari 6 digit

Siswa memberikan keterangan tentang kemungkinan masing-masing password dengan menentukan himpunan semestanya (dalam hal ini diperoleh N(s) = 1.000.000)

Siswa mendapatkan perhitungan peluang keamanan password ATM 1 dari 1.000.000

Salah satu siswa menimpali bahwa password di ATM hanya bisa dilakukan maksimal 3 kali

Siswa lain menjawab berarti password kita masih aman

Kemudian ada juga yang bertanya “bagaimana dengan brute force attack?”

Dari pertanyaan mengenai brute force attack, sampailah bahasan kami pada frekwensi harapan

Pembahasan dilanjutkan dengan mengaitkan peluang terhadap dunia marketing

Di sini siswa semakin tertarik dan diskusi pun berlanjut sampai salah satu siswa ingin sekali belajar cyber security.

4. Mencatat dan meringkas topik

Siswa mencatat bagian bagian penting dari konsep peluang

Termasuk juga pemanfaatan peluang dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam bidang kerjaan yang akan mereka geluti

5. Mengolah data dan membentuk kesimpulan

Hasil dari diskusi dirangkum dan menghasilkan sebuah kalimat penyemangat “Belajar konsep matematika dengan baik akan memudahkan kita belajar banyak hal, karena matematika bukan hanya sekedar menghitung tapi juga berfikir”

Tanpa terasa 4 jam pelajaran kami lewati dengan banyak berdiskusi. Assesmen yang digunakan kali ini hanya berkaitan dengan keaktifan siswa dalam berdiskusi, bertanya dan menjawab pertanyaan. Belum dilakukan penilaian tes mengenai pemahaman siswa terhadap konsep peluang

Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran kali ini meliputi

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berahlak mulia dengan elemen kunci Ahlak Pribadi (Kejujuran)

2. Gotong Royong dengan elemen kunci kolaborasi

3. Bernalar Kritis dalam mengemukakan pendapat

4. Kreatif memberikan gagasan

Demikian share dari kami, salam dan bahagia


 

Daftar Pustaka

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220911063631-4-371044/siapakah-bjorka-hacker-yang-bikin-pemerintah-ri-ketar-ketir

https://rumuspintar.com/peluang/

https://glints.com/id/lowongan/fgd-focus-group-discussion-adalah/#.YyAYrnZBzIU

Anda mungkin menyukai postingan ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar